Minggu, 12 April 2015

7 Mobil Sport Dan Mewah Dari Film Fast And Furious 7


Jakarta - Para penggemar franchise film Fast and Furious yang sudah nonton maupun belum, pasti membayangkan banyak mobil-mobil mewah yang akan terlihat di fim Furious 7. Mobil andalan dari karakter utama Dominic Toretto, Dodge Charger juga akan Hadir.

Selain mewah, banyak pula mobil tipe sport yang tampil di film itu. Berikut ini beberapa mobil sport yang digunakan dalam Furious 7.


2. Ferrari 458 Italia
Salah satu produk Ferrari yang sangatlah bergengsi dalam sejarahnya, mulai dibuat tahun 2012 sampai sekarang. Bermesin V12 6.300cc, bisa mengeluarkan tenaga 570 tenaga kuda.


3. Bugatti Veyron
Salah satu kendaraan pesepakbola terkenal, Cristiano Ronaldo, juga dihadirkan dalam film Furious 7 ini.

Mobil yang diklaim sebagai mobil tercepat sejagat raya ini diberi mesin 8.000 cc quad-turbocharged dengan 7 transmisi kecepatan DSG Sequential.

Mobil ini dapat membuahkan tenaga sampai 1.200 tenaga kuda. Mobil buatan Prancis ini dikendarai Tyrese Gibson yang berperan sebagai Roman Pearce dalam film ini


4. Dodge Viper SRT-10

Versi kencang dari Viper umum yang sudah memperoleh sentuhan tuning dari SRT. Produksi dari pabrikan Amerika ini dimasukan mesin V10 berkapasitas 8.000cc dapat mengeluarkan 500 tenaga kuda lewat roda belakangnya.


5. McLaren MP4-12C

Pernah disebut sebagai reinkarnasi mobil McLaren F1 yang berjaya pada tahun 1990-an yang diproduksi di Woking, Inggris.

Mobil yang bermesin tengah dengan penggerak roda belakang ini dibekali dengan mesin V8 twin turbo, tenaga yang dihasilkan bisa tembus sampai 592 tenaga kuda.


6. Lykan Hypersport

Mobil termahal ketiga di dunia dihadirkan dalam film ini. Mobil yang bisa mencapai kecepatan 100 km/jam hanya dalam waktu 2.8 detik ini berakhir menjadi rongsokan di tangan Paul Walker cs.


7. Aston Martin DB9

Mobil seharga 184.000 dollar AS ini muncul saat dibawa oleh tokoh antagonis yang menjadi lawan baru bagi Vin Diesel cs yaitu Jason Statham.

Ya itulah, sederetan mobil-mobil sport yang ditampilkan di film Furious 7.

Senin, 06 April 2015

Orang Gemuk Lebih Peka Dalam Mencium Bau Aroma Makanan



Sebuah survey yang dilakukan oleh peneliti di Inggris menemukan bahwa mereka orang yang obesitas atau memiliki berat badan berlebih mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mencium aroma makanan, jika dibandingkan dengan mereka yang berat badannya kurus atau normal.

Sebuah survey yang dibuat dalam jurnal Chemical Senses ini, penelitian terbaru ini juga menunjukkan bahwa indra penciuman sangat berkaitan dengan pusat lapar di otak.

"Seiring bertambahnya angka kasus obesitas di seluruh dunia, perlu diberitahukan lebih lanjut tentang peran indra penciuman dalam perilaku makan," kata pemimpin penulis survey ini, Lorenzo Stafford, dari Center for Comparative and Evolutionary Psychology di University of Portsmouth, england.

Survey ini menurutnya juga melengkapi Survey sebelumnya yang mencari tahu hubungan antara indra perasa dengan status obesitas. Nah, untuk survey kali ini tim peneliti memilih 40 mahasiswa untuk penelitian dan dikategorikan sebagai kelompok obesitas dan non-obesitas. Semua kandidat tidak merokok dan tidak sedang dalam program penurunan berat badan.

Uji pertama, para peneliti meminta responden untuk mencium aroma dark chocolate dan menilai seberapa intens aroma tersebut. Mereka juga diminta untuk memakai indra perasa untuk mendeteksi empat varian rasa yakni asam, asin, pahit, dan manis. Tim kemudian membandingkan prediksi peserta dengan rasa sebenarnya dari makanan dan rasa-rasa tersebut. Data yang ada diselidiki untuk menentukan hubungan antara indra penciuman, indra perasa dan berat badan.

Hasilnya, tim menemukan bahwa orang yang kegemukan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendeteksi aroma cokelat daripada kelompok yang tidak gemuk. Kemampuan mereka untuk memperkirakan rasa sesuai variannya juga lebih baik.

Seperti dikutip dari News Max Health, Senin (6/4/2015), meskipun demikian masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi untuk menemukan apakah kemampuan ini yang kemudian berisiko membuat mereka mengalami kenaikan berat badan, ataukah justru sebaliknya.